Skip to main content

Posts

Prajurit Kraton

Pakaian Keprajuritan Kasultanan Yogyakarta   Prajurit Keraton Yogyakarta Pakaian keprajuritan telah dikenal dalam sejarah Kasultanan Yogyakarta sejak  Pangeran Mangkubumi  masih berperang melawan pemerintah VOC (Kompeni Belanda). Pakaian keprajuritan ini kemudian berubah dari waktu ke waktu hingga yang kita kenal saat ini.  Pakaian perang Pangeran Mangkubumi berupa semacam seragam, celana dan  bebed  (kain yang menutup badan bagian bawah dan kaki), baju  sikepan  (baju luar yang dipakai saat membawa senjata),  udheng  atau ikat kepala, sebilah keris yang diselipkan dalam sabuk, dan satu buah keris lagi yang digantungkan pada sabuk. Pakaian Prajurit pada Awal Kesultanan Gubernur VOC Nicolaas Hartingh pernah mendeskripsikan pakaian yang dikenakan Pangeran Mangkubumi saat pertemuan pribadi mereka di Pedagangan, Grobogan, saat mereka menegosiasikan tuntutan Pangeran Mangkubumi atas bumi Mataram. Pangeran Mangkubumi menggunakan pakaian putih dan kain, memakai dua keris, tu
Recent posts

Abdi Dalem

Musikan, Kesatuan Musik Diatonik Keraton Yogyakarta  3017 |   Selasa, 10 Juli 2018   admin Kampung Musikanan yang Dulu Menjadi Tempat Tinggal Abdi Dalem Musikan Keraton Yogyakarta pernah memiliki  Abdi Dalem  yang khusus bertugas untuk memainkan musik Eropa. Kesatuan  Abdi Dalem  tersebut bernama  Musikan . Nama  Musikan  berasal dari bahasa Belanda yang berarti musikus. Jejak keberadaannya masih bisa ditemui melalui kampung di sebelah timur  Pagelaran Keraton , kampung Musikanan. Musikan  pada Masa Hindia-Belanda Walau jejak instrumen musik Eropa telah ditemukan sejak awal berdirinya Keraton Yogyakarta, namun tidak diketahui kapan tepatnya kesatuan  Abdi Dalem Musikan  berdiri. Catatan mengenainya baru muncul pada masa pemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwono VIII (1921-1939). Pada 26 Mei 1923, Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Dirk Fock (1921-1926) berkunjung ke Keraton Yogyakarta. Sri Sultan mengadakan pementasan musik Eropa untuk menghormatinya. Untuk itu berbag